Sep 10, 2017

PCOS Fighter: Resistensi Insulin


(sumber gambar:medshapeweightloss.com)
 

Sejak divonis PCOS, aku semakin sibuk mencari-cari informasi tentang PCOS (sebelumnya sih sudah mulai cari-cari) mulai dari lihat video youtube, baca artikel, dan baca-baca tentang pengalaman beberapa orang yang survive dengan PCOS. Dari situ aku mendapat banyak ilmu dan semakin tahu tentang PCOS.

PCOS belum pasti apa penyebabnya namun bisa sangat erat kaitannya dengan resistensi insulin. Wanita yang mengalamai resistensi insulin akan sangat mungkin mengalami PCOS.
Apa itu Resistensi Insulin?
Disini aku tidak akan menjelaskan detail tentang resistensi insulin, karena sumbernya sangat banyak dan kalian bisa cari-cari sendiri di internet.
Jadi, resistensi insulin adalah kondisi tubuh yang mana sel tidak mampu merespon insulin dengan baik. Tubuh tidak sensitif dengan kehadiran insulin, sehingga kadar insulin dalam tubuh bisa meningkat drastis. Hal ini terjadi ketika glukosa dalam tubuh meningkat. Apabila kadar insulin terlalu lama dalam kondisi yang tinggi, maka akan mengganggu kinerja hormon lainnya termasuk hormon reproduksi. Selain itu bisa dikatakan juga bahwa resistensi insulin adalah cikal bakal diabetes tipe 2, karena sel tak mampu lagi merespon insulin sehingga glukosa tidak diserap sel dengan baik mengakibatkan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Jika glukosa terlalu lama berada dalam darah, maka pembuluh darah bisa mengalami korosi dan akhirnya rusak. Oleh karena itu sangat banyak kerugian yang dialami tubuh jika memang mengalami resistensi insulin.
Disini aku jadi was-was, namun hampir semua dari sumber yang aku baca dan pelajari, wanita yang mengalami PCOS, mereka juga mengalami resistensi insulin. Jadi sangat besar kemungkinan kalau aku juga resistensi insulin. Dan untuk lebih akuratnya sebaiknya dilalukan cek up di lab. 
Namun sebelum cek hormon, kita bisa mengenali beberapa gejala resistensi insulin, yaitu: (termasuk yang aku alami)
  • Acanthosis nigrican (munculnya bercak-bercak hitam dibelakang leher, pangkal paha, siku, atau ketiak)
  • Mudah lelah (aku banget)
  • Sleep Apnea (mengorok saat tidur – hampir setiap hari aku alami)
  • Sugar craving (selalu ingin makan manis dan karbo – this is me)
  • Selalu lapar (aku banget L)
  • Merasa lemah dan gemetar ketika terlamabat makan atau melewatkan 1 kali makan (yes, I am)
  • Sering merasa lapar sepanjang hari ketika setelah sarapan
  • Lonjakan naik-turun glukosa (terkadang mengalami hipoglikemia – dan ini yang sering aku alami)
  • Kolesterol dan Trigliserida tinggi (ok, aku dua-duanya tinggi melebihi normal), dll
Sebenarnya masih ada lagi gejalanya, namun hanya itu yang kuingat. Mungkin kalian bisa browsing lagi untuk mencari gejala lainnya. Nah, selanjutnya adalah resiko apa saja yang bisa terjadi akibat resistensi insulin? Diantaranya:
  • Diabetes Tipe 2
  • Hipertensi
  • Kolesterol Tinggi
  • Penyakit jantung
  • Obesitas
  • Kanker (termasuk kanker payudara)
  • PCOS
  • Alzhaimer
  • Peradangan
  • Kerusakan ginjal, dll.
Itulah beberapa resiko yang bisa terjadi dan itu belum semua karena yang tertulis hanya sebatas yang aku tahu saja ya. Terus terang ngeri banget. Jadi bersyukur banget setelah divonis PCOS oleh dokter, gaya hidupku sekarang sudah mulai berubah membaik sedikit demi sedikit. Setidaknya aku sekarang bisa mengatur strategi untuk me-reverse resistansi insulin dan mengurangi sindrom PCOS. Dan perjuangan baru saja dimulai. Tetap semangat bagi siapa saja yang mengalami resistansi insulin dan PCOS.

0 komentar:

Post a Comment